Kemampuan ekolokasi kelelawar. Kita jarang melihat kelelawar terbang pada siang hari, karena hewan ini hidup pada malam hari. Kelewar termasuk hewan mamalia, yaitu hewan yang menyusui anaknya dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan ini sangat unik, karena kemampuannya dalam terbang dan mencari makan pada malam hari. Ciri khusus apa yang dimiliki kelelawar?
Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. Untuk dapat terbang dengan arah yang benar, kelelawar menggunakan sistem sonar. Kelelawar mengeluarkan bunyi dengan frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian, ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan indra pendengarannya. Dengan cara itu, kelelawar dapat mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya.
Kemampuan kelelawar mengetahui lingkungan sekitarnya dengan menggunakan sistem sonar dikenal dengan istilah ekolokasi. Ciri khusus lain dari kelelawar adalah kemampuan terbangnya. Hewan mamalia ini dapat terbang karena memiliki selaput kulit yang tipis terdapat di antara tulang lengannya. Ciri lain yang dimiliki hewan ini, yaitu posisi tidur pada siang hari dengan cara menggantung dan posisi badan yang terbalik.
Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. Untuk dapat terbang dengan arah yang benar, kelelawar menggunakan sistem sonar. Kelelawar mengeluarkan bunyi dengan frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian, ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan indra pendengarannya. Dengan cara itu, kelelawar dapat mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu terbang dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya.
Kemampuan kelelawar mengetahui lingkungan sekitarnya dengan menggunakan sistem sonar dikenal dengan istilah ekolokasi. Ciri khusus lain dari kelelawar adalah kemampuan terbangnya. Hewan mamalia ini dapat terbang karena memiliki selaput kulit yang tipis terdapat di antara tulang lengannya. Ciri lain yang dimiliki hewan ini, yaitu posisi tidur pada siang hari dengan cara menggantung dan posisi badan yang terbalik.
Bagaimana ekolokasi terjadi? Kita bisa buktikan dengan percobaan berikut.
A. Tujuan Kegiatan
Untuk mengetahui bagaimana ekolokasi terjadi.
B. Alat dan Bahan
B. Alat dan Bahan
- Lampu penerangan
- Air
- Nampan plastik berukuran 35 cm x 30 cm atau wadah lainnya
- Model tembok yang terbuat dari plastisin yang panjangnya 12 cm
C. Langkah Kerja
- Letakkan model tembok plastisinmu pada nampan plastik dengan jarak 10 cm di depanmu. Usahakan agar plastisin
dibuat lebih tinggi dari permukaan nampan. - Letakkan lampu penerangan yang telah kamu sediakan. Posisi lampu berada di bagian tepi yang bersebrangan denganmu. Jangan lupa nyalakan lampu tersebut.
- Isi nampan plastik dengan air setinggi 5 mm dari dasar nampan. Usahakan agar air tidak merendam seluruh bagian plastisin.
- Dengan menggunakan telunjukmu, sentuhlah permukaan air pada bagian tepi yang bersebrangan dengan penerangan. Setelah itu, angkatlah telunjukmu. Perhatikan gambar.
- Coba perhatikan, apa yang terjadi pada permukaan air.
Kita akan menyaksikan gelombang yang terbentuk oleh telunjuk tanganmu. Gelombang air tersebut bergerak terus. Sebagian gelombang membentur model tembok yang terbuat dari plastisin. Sementara itu, sebagian lagi bergerak terus. Gelombang yang mengenai model tembok tersebut akan membentuk gelombang. Arah gerak gelombang berlawanan. Gelombang tersebut bergerak menuju sumber pembentuk gelombang. Dalam hal ini, gelombang menuju ke arahmu.
Dapat disimpulkan bahwa gelombang air tersebut diibaratkan sebagai gelombang suara dan telunjukmu adalah kelelawar, sedangkan tembok plastisin sebagai benda-benda yang berada di sekitar kelelawar.
No comments:
Post a Comment